Aktivitas Mencurigakan di Kabil, Kapal Besar Sandar Tanpa Identitas Resmi, Wartawan Dihadang Saat Investigasi

BATAM, HARIANBERANTAS– Selasa (24/06/2025), tim investigasi media Harian Brantas ini secara tidak sengaja menemukan rangkaian aktivitas mencurigakan di kawasan Kabil yang patut dipertanyakan legalitasnya. Terpantau kegiatan pengerukan tanah dan pematangan lahan yang dilakukan tanpa papan informasi proyek, tanpa plang nama perusahaan, serta tanpa tanda pengawasan resmi dari instansi terkait.

Lebih jauh, disaat tim menyusuri lokasi ke bagian belakang area, ditemukan aktivitas pemindahan material berupa batu bercampur tanah ke titik tertentu yang letaknya tidak jauh dari lokasi pengerukan. Dugaan adanya aktivitas pemindahan material secara tersembunyi semakin kuat ketika tim mendapati sebuah “kapal besi besar” dengan kapasitas ratusan ton tengah bersandar di lokasi terpencil tersebut.

Kapal itu terlihat melakukan aktivitas perbaikan, renovasi, atau proses naik dok. Namun, ironisnya, “tidak ada informasi identitas kapal”, papan proyek, ataupun bukti perizinan resmi yang terpampang di area tersebut.

Ketika tim mencoba menggali informasi, seorang pria dari atas kapal menyapa, “Ada apa, Bang?” Saat tim balik bertanya, “Ini PT apa?” pria itu justru balik bertanya, “Dari mana, Bang?”

Tidak lama kemudian, muncul seorang pria dengan pakaian putih bertuliskan “PT GLOBAL PRATAMA GROUP”, tampak tergesa-gesa dan langsung menghampiri Wartawan. Setelah mengetahui bahwa yang datang adalah wartawan dari “Media Harian Berantas, pria itu langsung menelpon seseorang sambil berkata, “Ada Wartawan dating masuk kesini, pak.”

Reaksi panik dan sikap tidak kooperatif ini menimbulkan tanda tanya besar: “apakah kegiatan kapal tersebut sah?” Apakah sudah mengantongi izin resmi dari KSOP (Syahbandar), DLH, atau otoritas berwenang lainnya?

Tim media mendorong aparat penegak hukum dan lembaga terkait untuk segera turun ke lokasi guna memverifikasi kegiatan yang berpotensi melanggar aturan ini. Penegakan hukum, transparansi, dan kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi prioritas. Jangan sampai ada praktik ilegal tersembunyi di balik aktivitas industri yang tak tersentuh pengawasan***(ndo).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *