PEKANBARU, HARIANBERANTAS– Aktivitas pengoplosan beras belum terdeteksi dipastikan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru. Namun DKP Kota Pekanbaru tidak tinggal diam.
Mereka bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri untuk menindak pelaku pengoplosan beras. Apabila terdapat pelaku pengoplosan beras tentu langsung ditindak.
“Kalau memang kita temukan, ya kita laporkan ke Satgas Pangan Polri untuk ditindak,” terang Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco.
Pihaknya saat ini belum bisa memastikan modus dari pelaku pengoplosan beras. Ia belum memastikan apakah yang mengoplos adalah pedagang atau distributor.
“Begitu ada laporan, baru kita tindaklanjuti. Kita juga belum tahu jenis beras apa saja yang dioplos,” ungkapnya.
Maisisco mengaku khawatir praktik pengoplosan beras ini membuat beras medium menjadi premium. Oknum pelaku juga memainkan kemasan dari beras.
Dirinya menyebut bahwa untuk menentukan beras medium atau premium melalui uji laboratorium. Ia menyampaikan bahwa uji laboratorium tersebut akan dilakukan bersama Tim Satgas Pangan Polri.
“Ada pelaku yang menjual sepuluh kilogram, ternyata tidak sampai sepuluh kilogram,” terangnya.
Maisisco menegaskan bahwa penghentian memerlukan langkah antisipasi terkait pengoplosan beras. Mereka juga terus berkoordinasi dengan Bulog, Pemerintah Provinsi Riau serta Badan Pangan Nasional.
“Kita juga sudah melakukan langkah pemantauan di lapangan, terutama di ritel dan pedagang beras,” ujarnya***